Senin, 14 Februari 2011

kain rusuh makq.

Ada kebiasaan Ibu yang telah dilakukannya sejak menikah dengan Bapak. Ibu selalu menyimpan pakaian-pakaian yang memiliki arti begitu mendalam baginya.
Salah satunya adalah kebaya pengantin lengkap dengan kain batik pesisiran, rapi ia simpan di dalam koper kecil usang di bawah ranjang. Setelah ijab kabul sekitar lima puluhan tahun silam, kebaya brokat putih itu dikenakan untuk kedua kalinya ketika Mbak Ratih, kakak sulung kami, bersanding dengan lelaki pilihan hatinya di pelaminan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar